AWITOTO AWITOTO RAJABANDOT RAJABANDOT

Senin, 30 Juni 2025

Sepak Bola Paling kejam Di Dunia Mafia Bola

  



Bagaimana Cara Mafia Bola Bekerja?


Di sebuah ruangan temaram, Vito Corleone atau yang kerap dipanggil Don Corleone, tampak santai duduk di kursi berbahan kulit kebesarannya. Di hadapannya, duduk seorang pria paruh baya gempal bernama Bonasera.


Dengan suara bergetar menahan amarah, Bonasera bercerita tentang paras cantik putri kesayangannya yang tercabik usai dianiaya dua teman lelakinya. Hatinya semakin terluka manakala pengadilan memutus kedua pemuda tersebut bebas dari segala tuntuan hukum.


Bonasera kemudian bangkit dan menghampiri Don Corleone. β€œSaya ingin mereka mati,” bisiknya.


Mendengar itu, Don Corleone bereaksi dingin. Ia tak menyanggungi permintaan tersebut.


β€œBerapa yang harus saya bayar?” tanya Bonasera menegaskan. Masih dengan mimik wajah datar, Don Corleone seketika bangkit dari duduknya. Kali ini, dari gelagatnya, ia tampak setuju. Tentu saja, ia tak menyebutkan angka. 

Hanya berkata bahwa jika ada seseorang yang melukai Bonasera, maka orang itu akan dibuat menderita olehnya.


Bonasera balik bertanya, β€œKita berteman?” 


Don Corleone sempat memalingkan wajah, kemudian menatapnya dengan tajam.

β€œGodfather?” tanya Bonasera lagi. Don Corleone tersenyum, disambut Bonasera dengan mencium tangan kanannya.

***

Penggalan dialog Don Corleone dengan Bonasera dalam film legendaris berjudul β€œThe Godfather” itu, setidaknya menggambarkan bagaimana dinginnya mafia dalam bertindak. Mereka kerap bergerak dalam senyap dan bersembunyi di balik selubung.


Di dunia sepak bola, mafia sejenis dengan berbeda rupa berkeliaran. Di Indonesia, mafioso lapangan hijau itu kini tengah menjadi sorotan tajam. Sebenarnya, sudah sejak lebih dari satu dekade silam, banyak pihak yakin sepak bola Tanah Air disusupi mafia bola. Namun, tak ada yang mampu memberikan bukti karena pergerakannya yang amat rapi dan senyap.


Momentum datang menyusul dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola oleh Polri pada Desember 2018. Hasilnya konkret, 16 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, dengan tujuh di antaranya sudah disidang. Salah satunya ialah mantan plt Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Joko Driyono, yang didakwa atas perusakan, penghilangan, dan penghancuran barang bukti terkait kasus mafia bola.


Selayaknya mafia pada umumnya, mafioso kulit bulat ini juga memiliki beragam modus untuk mencapai tujuannya. Ada dua cara yang digunakan mafia bola dalam menjalankan aksinya yakni melakukan match fixing (pengaturan skor) dan match setting (pengaturan pertandingan).


Pengaturan skor biasanya lebih mengarah kepada perjudian. Modusnya, dalam sebuah pertandingan, skor sudah lebih dulu ditentukan sebelum atau sesudah kick-off. Sedangkan, pengaturan pertandingan hanya mencari menang dan kalah dengan men-setting permainan sedemikian rupa untuk menguntungkan sebuah tim.


Koordinator Save Our Soccer (SOS)--sebuah lembaga pemerhati isu sepak bola--Akmal Marhali, menyebut pengaturan skor sudah merambah Liga Indonesia sejak 2003 silam. Menurutnya, selama ini terdapat empat bandar yang bermain di sepak bola Indonesia. Satu orang berkewarganegaraan Malaysia dan Hong Kong, sementara dua orang lainnya berasal dari Singapura.


Lantas, bagaimana modus yang mereka gunakan?


Seorang bandar biasanya akan terlebih dahulu menghubungi seorang yang memiliki jaringan kepada runner (penghubung) di Indonesia. Layaknya Don Corleone, sosok itu disebut sebagai Godfather. Bandar tersebut biasanya akan meminta saran kepada Godfather terkait runner yang akan dipakainya, tentu dengan imbalan tertentu.

Godfather juga berperan untuk membukakan pintu kepada bandar untuk masuk ke kompetisi Indonesia. Ia merupakan sosok yang sudah sangat lama berkecimpung di sepak bola nasional dan memiliki pengaruh sangat besar di kalangan para runner.

Setelah didapat, bandar akan menghubungi runner secara langsung terkait pertandingan yang ingin 'diatur', tim mana yang menang dan kalah bahkan sampai skornya. Nah, bandar itu akan menyerahkan proses selanjutnya kepada runner tersebut.

Runner ini memiliki latar belakang yang berbeda. Rata-rata mereka merupakan mantan pesepak bola, manajer atau wasit. Latar belakang tersebut yang nantinya akan memengaruhi dengan siapa runner tersebut β€˜bermain’.

Pemberian itu merupakan upaya Lasmi untuk menaikkan Persibara dari Liga 3 ke Liga 2 pada kompetisi musim lalu. Priyanto dan Anik kemudian mendistribusikan uang tersebut kepada Johar Lin Eng, Dwi Irianto, Mansur Lestaluhu, dan Nurul Safarid.

Lasmi sempat dimintai keterangan oleh Satgas Antimafia Bola terkait pengakuannya itu. Dari situ, kasus kemudian dikembangkan dengan dugaan penipuan dan pencucian uang.

Kendati demikian, para mafia bola itu melawan. Melalui masing-masing kuasa hukumnya, mereka berencana akan melaporkan Lasmi dengan kasus penyuapan. Hal itu didasari inisiatif Lasmi memberikan uang kepada para tersangka untuk menaikkan Persibara ke Liga 2 2019.








 

Minggu, 29 Juni 2025

Liverpool Suram Karena Hasil Bertanding Akhir - akhir Ini

  

Pernah Diucap Bermasa Depan Cerah




Siapa di antara kamu yang masih mengingat Jordon Ibe? Sebagian besar fans Liverpool dapat saja kurang ingat dengan nama yang sempat berkostum Sang Merah tersebut. Maklum, Ibe tidaklah pemain yang berhasil di Anfield.


Pasti saja, Ibe tidak semacam wujud yang pantas dikenang seperti Steven Gerrard, Luis Suarez, atawa Jordan Henderson. Ibe, yang saat ini baru berumur 25 tahun, sebagian tahun kemudian pernah mencuri atensi publik.


Dia digadang- gadang bakal meledak sehabis moncer bersama Perguruan Liverpool. Kisahnya berawal dikala Raheem Sterling memutuskan cabut dari Liverpool pada 2015.


Sterling berangkat ke Manchester City sehabis Liverpool berhasil mengeruk cuan sebasar 50 juta pounds. Kepergian Sterling meninggalkan pekerjaan rumah yang tidak enteng untuk manajemen.


reka wajib mencari pemain pengganti yang dapat meneruskan kedudukan krusial Sterling di lini tengah yang pula dapat menyerbu dari sayap. Kesimpulannya, opsi jatuh ke Ibe.


Ibe muda diharapkan dapat selaku penerus jangka panjang serta jadi langganan starting XI ramuan Brendan Rodgers. Opsi yang pas, mengingat Ibe tampak yahud di perguruan serta menawan pula dikala dipinjamkan kepada Derby County.


Tidak lama sehabis kepergian Sterling, Ibe dipanggil kembali ke Anfield. Ia disambut dengan tangan terbuka, tidak cuma oleh petinggi, tetapi pula puluhan pemuja setia Liverpool.


Advertisement


Tidak Sanggup


Dia debut pada 2015/ 2016, serta hasilnya Ibe memble. Kedatangan Ibe tidak sanggup mendongkrak performa Liverpool. Jebloknya game Ibe dkk. berujung pada pemecatan Rodgers selaku juru taktik pada Oktober 2015.


Sepeninggal, Rodgers, Ibe harap- harap takut di dasar kepelatihan Jurgen Klopp. Ibe berharap masih menemukan keyakinan penuh dari pelatih baru itu. Tetapi lagi- lagi nasib baik tidak berpihak.


Klopp tidak memasukkan Ibe ke dalam rencana besarnya. Merasa tidak dibutuhkan lagi, Ibe memilah angkat kaki ke Bournemouth pada 2016.


Di Bournemouth, terhitung sampai 2020, Ibe cuma bermain dalam 92 laga bareng The Cherries dengan torehan 5 berhasil. Jatah bermainnya mulai menurun sepanjang terletak di Vitality Stadium.


Ibe terus menjadi sengasara, sebab cuma tampak 2 kali di masa terakhirnya pada 2019/ 2020. Di periode itu pula, Liverpool kembali memenangkan liga sehabis 30 tahun menanti.


Segalanya terus berganti untuk Ibe, tercantum kala menandatangani kontrak dengan Derby County pada masa panas 2020. Kembali ke mantan klub yang sempat menjamnya, tidak mengawali karier Ibe lagi semacam yang diharapkan, cuma bermain sekali buat Rams. 

Sabtu, 28 Juni 2025

Slepetan untuk Bukayo Saka Usai Arsenal Kalah Dramatis di Markas FC Porto

  

 Arsenal Kalah Dramatis di Markas FC Porto


Bukayo Saka menjadi satu di antara pemain yang menjadi atensi publik setelah Arsenal pulang dari markas FC Porto dengan kekalahan. Eks bek Arsenal, Martin Keown mengirim 'slepetan' kepada Saka, terutama agar sang pemain bisa lebih konsisten tajam.


Arsenal gagal mendapatkan hasil memuaskan setelah takluk 0-1 di kandang FC Porto, pada leg 1 Babak 16 Besar Liga Champions 2023/2024. Gol FC Porto lahir pada empat menit injury time babak kedua via aksi Wenderson Galeno.


Kekalahan atas wakil Portugal tersebut membuat Arsenal wajib bekerja keras. Maklum, selain leg 2 nanti, Meriam London juga masih berjibaku dengan jadwal padat Liga Inggris.


Apalagi, Arsenal memiliki kesempatan besar menjadi jawara Liga Inggris musim ini. The Gunners hanya tertinggal lima poin dari pemimpin klasemen sementara, Liverpool, dengan satu laga masih di tangan.


Kans Juara




Pada laga tadi malam, Arsenal menguasai pertandingan di Estadio do Dragao. Sayang, mereka gagal memaksimalkan kondisi itu, sehingga tak sanggup menembus pertahanan tuan rumah.


"Sepertinya mereka tidak percaya diri di awal laga, dan itu berpengaruh ketika masuk babak kedua," sebut Keown. Secara khusus, ia menyoroti Saka yang tak bermain seperti biasanya. "Saka tidak benar-benar menjadi dirinya sendiri," imbuhnya.


Sulit Berkembang




Secara taktik, sistem pertahanan kompak Porto sukses membatasi pergerakan para pemain Arsenal, yang berimbas minimnya peluang. Armada Mikel Arteta memaksakan diri menggunakan umpan silang.


Keown mengungkapkan, pola permainan seperti itulah yang membuat Saka tak berdaya alias gagal mengembangkan permainan. "Saka tak biasa mengumpan ke sisi dalam, seharusnya lebih ke 'cut back' atau penetrasi. Jadi, Saka terlihat bingung, dan berakibat lini serang Arsenal tak maksimal," katanya.


Bukan Asli




Permainan yang tak berkembang tersebut menggambarkan bukan sifat Arsenal. Padahal, armada London datang dengan performa statistik bagus, seperti mencetak 21 gol dalam lima kemenangan beruntun.


Kegagalan di markas FC Porto mengirim sinyal bahaya bagi ambisi Arsenal untuk menjadi jawara Liga Champions musim ini. "Pelajaran teramat keras dari kandang Porto. Mereka harus merapikan sistem menyerang, termasuk serangan balik," tutur Keown.


Gelandang Arsenal, Declan Rice sepakat dengan Keown. Pada leg 2 nanti, Rice menyebut pasukannya butuh semua orang untuk bekerja sama, mulai dari pemain sampai suporter.


"Kami frustrasi di Porto, tapi itu tak akan ada di Emirates. Kami akan bekerja sangat keras dan menyiapkan semuanya lebih baik lagi. Saya yakin kami akan bereaksi positif," sebut Rice. (Arraafi Adna Yudistira)






Jumat, 27 Juni 2025

Daftar 10 Kekalahan Memalukan Barcelona di Liga Champions

  

Kekalahan Memalukan Barcelona di Liga Champions


Kemunduran Barcelona di Liga Champions mencapai titik puncaknya di musim 2021/2022. Barcelona tersingkir dari Liga Champions untuk pertama kali dalam 17 tahun terakhir.

Kegagalan Barcelona disebabkan oleh kekalahan 0-3 dari Bayern Munchen pada laga terakhir grup E Liga Champions, Kamis (9/12/2021). Ini membuat Barcelona tersingkir lebih awal di Liga Champions.

Soalnya, Benfica berhasil menang 2-0 atas Dynamo Kiev. Kegagalan ini seharusnya bisa dicegah kalau Barcelona menang lawan Benfica.

Kamis, 26 Juni 2025

Lionel Scaloni dan Ángel Di María: Legenda Timnas Argentina

   


Tim nasional Argentina telah melahirkan banyak legenda sepak bola, dan dua di antaranya adalah Lionel Scaloni dan Ángel Di María. Keduanya telah memberikan kontribusi besar bagi Albiceleste, baik di dalam maupun di luar lapangan.


Karier sebagai Pemain


Pemain Bertahan Andal: Scaloni memulai kariernya sebagai pemain bertahan yang solid, bermain untuk klub-klub seperti Deportivo La CoruΓ±a, Lazio, dan West Ham United.

Tim Nasional: Sebagai pemain, Scaloni tidak memiliki karier internasional yang panjang, tetapi pengalamannya di Eropa memberikan wawasan berharga.


Karier sebagai Pelatih


Transformasi Timnas: Setelah pensiun, Scaloni menjadi pelatih tim nasional Argentina. Dia membawa pendekatan baru dan fokus pada regenerasi pemain.

Kesuksesan Copa America 2021: Di bawah kepemimpinannya, Argentina memenangkan Copa America 2021, gelar besar pertama sejak 1993, dengan mengalahkan Brasil di final.


Ángel Di María


Pemain Sayap Berbakat: Di MarΓ­a dikenal sebagai pemain sayap cepat dengan kemampuan dribbling dan kreativitas tinggi. Dia bermain untuk klub-klub besar seperti Real Madrid, Manchester United, dan PSG.

Tim Nasional: Di MarΓ­a telah menjadi pilar tim nasional Argentina selama lebih dari satu dekade, memberikan kontribusi penting dalam banyak turnamen.


Momen Bersejarah


Gol Penentu di Copa America 2021: Di MarΓ­a mencetak gol kemenangan di final Copa America 2021 melawan Brasil, mengakhiri penantian panjang Argentina untuk trofi besar. Gol tersebut menjadikannya pahlawan bagi Argentina dan memperkuat statusnya sebagai legenda.


Kepemimpinan dan Inspirasi


Scaloni: Sebagai pelatih, Scaloni dikenal karena kemampuannya mengelola tim dan memotivasi pemain muda. Kesuksesannya di Copa America 2021 menunjukkan kemampuan strategis dan kepemimpinannya.

Di MarΓ­a: Sebagai pemain, Di MarΓ­a selalu memberikan inspirasi dengan etos kerja dan dedikasinya. Gol-gol dan penampilannya di momen-momen penting telah menjadikannya panutan bagi generasi pemain Argentina yang akan datang.


Lionel Scaloni dan Ángel Di María adalah dua sosok yang telah memberikan dampak besar bagi tim nasional Argentina. Dengan kepemimpinan dan prestasi mereka, keduanya layak dianggap sebagai legenda yang akan selalu dikenang dalam sejarah sepak bola Argentina.


Kehebatan Ángel Di María


Ángel Di María adalah salah satu pemain sepak bola terbaik yang pernah dimiliki Argentina. Keahliannya sebagai pemain sayap telah memberikannya reputasi sebagai salah satu pemain paling dinamis dan berbahaya di dunia sepak bola.


Keahlian dan Kualitas


Dribbling: Di MarΓ­a terkenal dengan kemampuan dribbling yang luar biasa. Kecepatannya saat menguasai bola membuatnya mampu melewati lawan dengan mudah.

Kecepatan: Kecepatan larinya yang tinggi sering kali menjadi senjata andal untuk menyerang dari sisi sayap.


Kemampuan Mengumpan dan Kreativitas


Visi dan Umpan: Di MarΓ­a memiliki visi yang tajam dan kemampuan mengumpan yang akurat, sering kali menciptakan peluang bagi rekan setimnya.

Kreativitas: Kreativitasnya dalam bermain membuatnya mampu menciptakan peluang dari situasi yang tampaknya tidak mungkin.


Tendangan Jarak Jauh dan Akurasi


Tendangan Kuat: Di MarΓ­a memiliki tendangan jarak jauh yang kuat dan akurat, sering kali mencetak gol spektakuler dari luar kotak penalti.

Akurasi: Kemampuan menempatkan bola dengan tepat membuatnya menjadi ancaman dari situasi bola mati maupun permainan terbuka.


Prestasi dan Penghargaan


Real Madrid: Di MarΓ­a memenangkan banyak trofi termasuk La Liga, Liga Champions UEFA, dan Copa del Rey selama berada di Real Madrid.

Paris Saint-Germain (PSG): Di MarΓ­a melanjutkan kesuksesannya di PSG, memenangkan berbagai gelar domestik dan menjadi pemain kunci dalam skuad mereka.


Karier Internasional


Tim Nasional Argentina: Di MarΓ­a adalah pemain andalan tim nasional Argentina, dengan momen puncaknya adalah mencetak gol kemenangan di final Copa America 2021 melawan Brasil, yang mengakhiri penantian panjang Argentina untuk gelar besar.


Inspirasi dan Dedikasi


Panutan: Etos kerja dan dedikasinya di lapangan menjadi inspirasi bagi pemain muda.

Legenda: Di MarΓ­a telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu legenda sepak bola Argentina dengan kontribusinya yang luar biasa baik di level klub maupun internasional.


Ángel Di María adalah contoh sempurna dari seorang pemain sayap modern dengan kemampuan dribbling, kecepatan, kreativitas, dan tendangan jarak jauh yang luar biasa. Prestasi dan kontribusinya menjadikannya salah satu pemain terhebat dalam sejarah sepak bola Argentina.

Rabu, 25 Juni 2025

Elkan Baggott Dipinjamkan Ipswich Town ke Blackpool

   


Elkan Baggott, bek muda berbakat asal Indonesia, telah resmi dipinjamkan oleh Ipswich Town ke Blackpool untuk musim 2024. Keputusan ini diambil dengan harapan Baggott mendapatkan lebih banyak waktu bermain dan pengalaman berharga yang bisa membantunya berkembang lebih cepat.


Profil Singkat Elkan Baggott


Elkan Baggott lahir pada 23 Oktober 2002 di Bangkok, Thailand, namun memiliki kewarganegaraan Indonesia. Dia dikenal sebagai pemain bertahan yang tangguh dengan tinggi badan mencapai 194 cm, yang memberinya keunggulan dalam duel udara dan pertahanan bola mati. Baggott memulai karier sepak bolanya di Ipswich Town dan telah menunjukkan potensinya sejak bergabung dengan tim muda klub tersebut.


Karier di Ipswich Town


Elkan Baggott bergabung dengan akademi Ipswich Town dan menunjukkan perkembangan yang pesat. Pada musim 2020/2021, Baggott melakukan debutnya di tim utama Ipswich Town di pertandingan EFL Trophy melawan Gillingham, yang membuatnya menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di kompetisi tersebut. Sejak itu, dia terus mendapatkan kesempatan bermain dan menunjukkan kualitasnya sebagai bek tengah yang solid.


Alasan Dipinjamkan ke Blackpool


Ipswich Town memutuskan untuk meminjamkan Baggott ke Blackpool agar dia bisa mendapatkan lebih banyak waktu bermain di level yang lebih tinggi. Bermain di Blackpool, yang berkompetisi di Championship, diharapkan dapat memberikan tantangan baru dan membantu Baggott mengembangkan kemampuannya lebih lanjut.


Pelatih Ipswich Town, Kieran McKenna, menyatakan, β€œElkan adalah pemain muda yang sangat berbakat. Kami percaya dengan waktu bermain lebih banyak di Blackpool, dia akan mendapatkan pengalaman berharga yang bisa membantu perkembangan kariernya. Kami berharap dia kembali dengan kemampuan yang lebih matang dan siap untuk berkontribusi lebih besar lagi bagi tim.”


Potensi dan Harapan


Elkan Baggott diharapkan bisa menjadi salah satu bek andalan tim nasional Indonesia di masa depan. Dengan mendapatkan pengalaman bermain di liga yang lebih kompetitif seperti Championship, Baggott diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam bertahan, membaca permainan, serta beradaptasi dengan berbagai situasi di lapangan.


Blackpool juga mendapatkan keuntungan dari peminjaman ini. Dengan kehadiran Baggott, mereka berharap bisa memperkuat lini pertahanan mereka dan bersaing lebih kompetitif di Championship.


Reaksi Penggemar


Para penggemar sepak bola Indonesia menyambut baik keputusan peminjaman ini. Mereka berharap Baggott bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman dan kembali sebagai pemain yang lebih kuat dan siap membela tim nasional dengan lebih baik.


β€œIni adalah langkah yang bagus untuk Elkan. Bermain di Championship akan memberikan banyak pengalaman berharga. Kami bangga dengan pencapaiannya dan berharap dia bisa terus berkembang,” ujar salah satu penggemar sepak bola Indonesia.


Peminjaman Elkan Baggott dari Ipswich Town ke Blackpool merupakan langkah penting dalam karier bek muda ini. Dengan lebih banyak waktu bermain dan tantangan baru, diharapkan Baggott bisa berkembang lebih cepat dan siap untuk menghadapi level kompetisi yang lebih tinggi. Para penggemar dan pelatih menantikan kontribusi Baggott di Blackpool dan berharap dia kembali dengan kemampuan yang lebih matang dan siap berkontribusi bagi Ipswich Town dan tim nasional Indonesia.


Elkan Baggott: Bintang Muda Indonesia yang Siap Bersinar


Elkan Baggott adalah salah satu talenta muda yang menarik perhatian di dunia sepak bola, terutama di Indonesia. Bek tengah berbakat ini telah menunjukkan potensinya sejak bergabung dengan akademi Ipswich Town dan kini melanjutkan perjalanannya dengan peminjaman ke Blackpool. Berikut adalah profil lengkap dan perjalanan karier Elkan Baggott yang patut kita kenal.


Profil Singkat


Nama Lengkap: Elkan William Tio Baggott

Tanggal Lahir: 23 Oktober 2002

Tempat Lahir: Bangkok, Thailand

Tinggi: 194 cm

Posisi: Bek Tengah

Kewarganegaraan: Indonesia

Awal Karier

Elkan Baggott lahir di Bangkok namun memiliki darah Indonesia dari sang ibu. Keluarga Baggott kemudian pindah ke Inggris, tempat Elkan memulai karier sepak bolanya. Dia bergabung dengan akademi Ipswich Town, di mana bakatnya sebagai bek tengah mulai terlihat.


Karier di Ipswich Town


Elkan memulai debutnya di tim utama Ipswich Town pada musim 2020/2021 dalam pertandingan EFL Trophy melawan Gillingham. Penampilannya yang impresif membuatnya menjadi perhatian, terutama karena dia adalah pemain Indonesia pertama yang bermain di kompetisi tersebut. Meski masih muda, Baggott menunjukkan ketenangan dan kemampuan yang jarang dimiliki pemain seusianya.


Peminjaman ke Blackpool


Pada musim 2024, Ipswich Town memutuskan untuk meminjamkan Baggott ke Blackpool yang bermain di Championship. Keputusan ini diambil untuk memberikan Baggott lebih banyak waktu bermain dan pengalaman di level kompetisi yang lebih tinggi. Bermain di Championship diharapkan dapat memberikan tantangan baru dan membantu perkembangan kariernya.


Gaya Bermain


Elkan Baggott dikenal sebagai bek tengah yang kuat, tangguh dalam duel udara, dan memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik. Tingginya yang mencapai 194 cm memberikan keuntungan dalam situasi bola mati, baik dalam bertahan maupun menyerang. Dia juga memiliki ketenangan dan ketepatan dalam mengolah bola, yang membuatnya semakin berharga bagi tim.


Potensi dan Masa Depan


Elkan Baggott diharapkan bisa menjadi salah satu andalan tim nasional Indonesia di masa depan. Dengan pengalaman bermain di liga yang lebih kompetitif, dia diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam bertahan dan beradaptasi dengan berbagai situasi di lapangan. Banyak yang berharap Baggott bisa menjadi pemain kunci bagi tim nasional dan membawa Indonesia meraih prestasi di kancah internasional.


Dukungan Penggemar


Penggemar sepak bola Indonesia sangat mendukung perkembangan karier Elkan Baggott. Mereka melihatnya sebagai salah satu pemain masa depan yang bisa membawa nama Indonesia ke panggung sepak bola dunia. Dukungan ini tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari komunitas sepak bola internasional yang mengakui bakat dan potensinya.


Elkan Baggott adalah pemain muda berbakat yang memiliki masa depan cerah. Peminjaman ke Blackpool adalah langkah penting dalam kariernya untuk mendapatkan pengalaman lebih banyak dan mengembangkan kemampuannya. Dengan dukungan dari penggemar dan kemampuannya yang terus berkembang, Elkan Baggott siap untuk menjadi salah satu bek tengah terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Selasa, 24 Juni 2025

Kabar Duka: Ayah Lamine Yamal Jadi Korban Penikaman

 



Dunia sepak bola kembali dirundung duka setelah kabar mengejutkan datang dari salah satu bintang muda berbakat, Lamine Yamal. Pemain yang sedang naik daun di klub Barcelona ini harus menghadapi cobaan berat di luar lapangan. Ayahnya dilaporkan menjadi korban penikaman dalam sebuah insiden tragis yang mengguncang keluarga Yamal dan komunitas sepak bola global.


Insiden Tragis


Menurut laporan, insiden penikaman tersebut terjadi di lingkungan tempat tinggal keluarga Yamal. Meski detail lengkap mengenai insiden ini masih dalam penyelidikan pihak berwenang, kabar tersebut telah menyebar luas dan menyebabkan keprihatinan mendalam di kalangan penggemar sepak bola serta rekan-rekan sesama pemain. Ayah Lamine Yamal, yang selama ini dikenal sebagai sosok pendukung utama dalam karier sepak bola anaknya, dikabarkan menderita luka serius akibat serangan tersebut.


Dukungan dari Dunia Sepak Bola


Kabar duka ini segera mendapatkan respon dari berbagai pihak di dunia sepak bola. Klub Barcelona, tempat Lamine Yamal bernaung, menyampaikan belasungkawa dan dukungan penuh kepada keluarga Yamal. Rekan-rekan satu tim, pelatih, dan bahkan rival dari klub lain menunjukkan solidaritas mereka melalui pesan-pesan di media sosial, menyampaikan harapan agar keluarga Yamal diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.


Perjuangan Yamal di Tengah Duka


Sebagai pemain muda yang sedang meniti karier, Lamine Yamal tentu saja merasakan beban emosional yang berat. Namun, ia juga dikenal sebagai pemain dengan mentalitas yang kuat di atas lapangan. Insiden tragis ini diharapkan tidak mempengaruhi karier Yamal, melainkan menjadi dorongan bagi dirinya untuk terus berprestasi demi menghormati sosok ayahnya yang telah menjadi inspirasi terbesar dalam hidupnya.


Kejadian ini mengingatkan kita bahwa para atlet tidak hanya berhadapan dengan tantangan di atas lapangan, tetapi juga menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan pribadi mereka. Duka yang dialami Lamine Yamal dan keluarganya kini menjadi sorotan dunia, dan dukungan dari seluruh komunitas sepak bola diharapkan dapat membantu mereka melewati masa sulit ini. Lamine Yamal diharapkan dapat kembali menunjukkan bakat luar biasanya di lapangan, dengan semangat yang semakin membara untuk meraih sukses yang lebih besar di masa depan.


Lamine Yamal, bintang muda berbakat dari klub Barcelona, menghadapi cobaan berat dalam hidupnya setelah kabar tragis mengenai ayahnya mencuat. Ayah Lamine Yamal, yang selama ini dikenal sebagai sosok pendukung utama dalam karier sepak bola anaknya, menjadi korban dalam sebuah insiden penikaman yang mengguncang keluarga dan komunitas sepak bola.


Meskipun detail tentang insiden ini masih dalam penyelidikan, dukungan dari berbagai pihak segera mengalir untuk Lamine Yamal dan keluarganya. Rekan satu tim, pelatih, dan penggemar sepak bola menunjukkan solidaritas mereka dengan menyampaikan pesan-pesan dukungan melalui media sosial. Kejadian ini mengingatkan bahwa para atlet, di balik sorotan prestasi mereka, juga menghadapi tantangan pribadi yang berat.


Lamine Yamal diharapkan dapat melalui masa sulit ini dan kembali ke lapangan dengan semangat baru, menghormati ayahnya yang selalu menjadi inspirasi dalam kariernya. Dukungan dari komunitas sepak bola global diharapkan dapat memberikan kekuatan bagi Yamal untuk tetap fokus pada impian dan kariernya di dunia sepak bola.


Piala Super Eropa: Sejarah, Format, dan Kepentingannya


Piala Super Eropa adalah salah satu kompetisi sepak bola tahunan yang mempertemukan juara Liga Champions UEFA dan juara Liga Eropa UEFA. Pertandingan ini sering dianggap sebagai pembuka musim sepak bola di Eropa, dan merupakan ajang prestisius bagi klub-klub yang telah menunjukkan kualitas mereka di kompetisi antarklub Eropa.


Sejarah Piala Super Eropa


Piala Super Eropa pertama kali digelar pada tahun 1972 sebagai ide dari seorang jurnalis Belanda bernama Anton Witkamp. Pertandingan ini awalnya dimaksudkan untuk mempertemukan juara Liga Champions UEFA dan juara Piala Winners UEFA (sebuah kompetisi antarklub yang sudah dihentikan sejak 1999). Namun, sejak Piala Winners dihapus, formatnya berubah dengan mempertemukan juara Liga Champions dan juara Liga Eropa.


Format dan Pelaksanaan


Piala Super Eropa biasanya dimainkan pada bulan Agustus, sebelum musim reguler liga-liga top Eropa dimulai. Format pertandingan adalah satu leg, dengan venue yang dipilih secara rotasi di berbagai negara Eropa. Pertandingan ini memberikan gambaran awal tentang kondisi dan kekuatan tim sebelum mereka memulai musim kompetitif yang panjang.


Jika pertandingan berakhir imbang setelah 90 menit, maka akan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2x15 menit. 


Kepentingan dan Prestise


Meski Piala Super Eropa sering dianggap sebagai kompetisi minor dibandingkan dengan Liga Champions atau Liga Eropa itu sendiri, memenangkan trofi ini tetap menjadi kebanggaan besar bagi klub. Ini adalah kesempatan bagi para tim untuk menunjukkan superioritas mereka di kancah Eropa dan mengklaim gelar sebagai "tim terbaik" di antara para juara.


Selain itu, Piala Super Eropa juga menjadi ajang bagi para pemain dan pelatih untuk menambah koleksi trofi mereka, dan sering kali memberikan momentum positif bagi tim pemenang sebelum memulai kampanye liga domestik dan kompetisi Eropa berikutnya.


Pemenang Piala Super Eropa


Klub-klub elit Eropa seperti Real Madrid, Barcelona, AC Milan, Liverpool, dan Bayern Munich adalah beberapa tim yang sering kali sukses dalam kompetisi ini. Real Madrid dan Barcelona menjadi dua klub dengan jumlah trofi Piala Super Eropa terbanyak, menunjukkan dominasi mereka di kancah sepak bola Eropa

Senin, 23 Juni 2025

Moise Kean: Everton forward joins Juventus on permanent deal

   

 Juventus Sambangi Lazio, Laga Tudor Allegri



Fabio Capello meBarcelona mengalahkannyebut, ini menjBarcelona mengalahkanadi laga berarti buat pelatih tiap- tiap regu. Barcelona mengalahkan


Juventus hendak menyambang pico dga Italia pada Pertandingan ini akBarcelona mengalahkanan menandai debut Igor Tudor Barcelona mengalahkanmenangani Biancoceleste usaBarcelona mengalahkani ditunjuk selaku pengganti Maurizio.


Di seberang kubu, Massimiliano Allegri lagi dalam tekanan. Bianconeri lagi melempem setelaBarcelona mengalahkanh hanyaBarcelona mengalahkBarcelona mengalahkananmeraih satu kemenangan dalam 8 pertandingan terakhirnya di Serie A. Juve apalagi hanya mendulang 2 poin dalam 3 pertandingan terakhir.


Walhasil Juberselang ventus kandas menyangi Inter Milan dalam perebutan Scudetto." Ini hendak jadi laga yang berat sekalian berarti buat kedua pelatih," ungkap mantan pelatih kawakan Italia itberselang u kepada La Gazzetta delloberselang Sport.sambung Capello.


Mengalami Lazio, Juventus mengalami permasalahan lini depan.


" Vlahovic merupakan kehabisan yang besar, semacam halnya Kepunyaan.[Moise] Kean hendak jadi salah satunya penyerang tengah berselang di Olimpico, berselang sebaliknya ia belum sempat bermain penuh sberselang elama berbulan- bulan," Capello meningkatkan jelang Lazio vs Juventus di akhir minggu.


Mengalami Lazio, Juventus mengalami permasalahan lini depan.


" Vlahovic merupakan kehabisan yang besar, semacam halnya Kepunyaan.[Moise] Kean hendak jadi satberselang u- satunya penyerang tengahberselang


di Olimpico, sebaliknya ia belum sempat bermain penuh sepanjang berbulan- bulan," Capelberselang lo meningkatkan jelang Lazio vs Juventus di akhir minggu.


sulberselang it menguasai keputusan AS Roma memecatnya. Terlebih dia bawa Roma ke final kompetisberselang i Eropa 2 masa beruntun.


Mourinho dipecat Roma padaberselang Januari kemudian. 


Mourinho ditunjuk selaku pelatih Roma pada masa panas 2021. Dia bawa Giberselang allorossi juara UEFA Conferenberselang ce League pada 2022 serta ke final Liga Europa pada masa keduanya.


" Susah dimengerti gimana seseorang pelatih yang menggapai 2 final Eropa secara beruntuberselang n dipecatmaupun," ucap Mourinho kepada ataupun A Bola.


Jose Mourinho sampai saat ini belmaupun um kembali melatih. Mantan pelatih Real Madrid serta Inter Mmaupun ilan itu berharap dapat lekas kemaupun mbali bekerja. Masa depan


ataupun aku? Belum terdapat berita. Aku gratis agent serta aku mau bekerja sesegera bisa jadi masa panas ini," kata maupun


Mourinho.


Sabtu, 21 Juni 2025

Perkembangan Sepak Bola Di Indonesia

 


Mengenal Lebih Dekat Bola Indonesia: Sejarah, Perkembangan, dan Tantangannya

Bola Indonesia telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat, bukan hanya sebagai olahraga tetapi juga sebagai bagian dari identitas nasional yang kaya akan talenta dan tradisi. Dari kisah-kisah gemilang di lapangan hingga tantangan yang dihadapi, inilah gambaran lengkap tentang bola Indonesia.


Sejarah Bola Indonesia

Sejarah sepak bola di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20 ketika kolonial Belanda memperkenalkan olahraga ini kepada penduduk setempat. Klub-klub sepak bola pertama, seperti NVB (Nederlandsch Indische Voetbalbond), didirikan pada masa itu. Pertandingan pertama di antara klub-klub lokal juga dimulai, menciptakan dasar bagi budaya sepak bola di tanah air.


Perkembangan Sepak Bola Indonesia

Sepak bola tumbuh pesat di Indonesia setelah kemerdekaan pada tahun 1945. Klub-klub seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Arema FC menjadi ikon dalam kompetisi liga nasional, menarik perhatian jutaan penggemar setia di seluruh negeri. Prestasi tim nasional Indonesia juga mencatat sejumlah pencapaian bersejarah, termasuk partisipasi dalam Piala Asia dan SEA Games.


Tantangan yang Dihadapi

Meskipun memiliki potensi besar, bola Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya termasuk masalah manajemen, keuangan klub, dan infrastruktur lapangan yang memadai. Selain itu, persoalan korupsi dan ketidakstabilan organisasional juga mempengaruhi perkembangan olahraga ini.


Liga Sepak Bola Indonesia

Kompetisi utama di Indonesia adalah Liga 1, yang menampilkan klub-klub terbaik dari berbagai wilayah. Turnamen ini tidak hanya menarik penggemar lokal tetapi juga menarik minat sponsor dan media internasional, mencerminkan daya tarik global sepak bola Indonesia.


Pencapaian dan Tokoh Tersohor

Bola Indonesia telah melahirkan banyak bintang dan legenda. Pemain-pemain seperti Bambang Pamungkas, Elie Aiboy, dan Firman Utina menjadi inspirasi bagi generasi muda. Prestasi mereka dalam arena internasional membawa harapan dan semangat kepada para penggemar bola di seluruh Indonesia.


Masa Depan Bola Indonesia

Masa depan sepak bola Indonesia tampak cerah dengan upaya-upaya reformasi yang sedang dilakukan. Pembinaan pemain muda, peningkatan manajemen klub, dan penguatan infrastruktur menjadi kunci untuk memastikan bahwa sepak bola Indonesia terus berkembang dan berprestasi di tingkat internasional.


Kesimpulan

Bola Indonesia tidak hanya sekadar olahraga; itu adalah bagian dari identitas dan kebanggaan nasional. Dengan mengenali sejarah, tantangan, dan potensinya, kita dapat memahami betapa berharganya olahraga ini bagi masyarakat Indonesia. Semoga artikel ini dapat memberikan pandangan yang mendalam dan menginspirasi perubahan positif dalam dunia bola Indonesia.

Jumat, 20 Juni 2025

MASA KE MASA CLUB BERBINTANG BARCELONA

   

CERITA BARCA BAGI PARA DE CULES PEMULA





Bahkan sebelum mengubah lanskap sepak bola dengan menciptakan Tiki-Taka, FC Barcelona telah dikenal sebagai sebuah klub fenomenal.

Selama sejarah panjangnya yang sukses, mereka telah memenangkan banyak gelar, mulai dari Lague Liga, Copa del Rey, Liga Champions hingga Piala Winners. 

Sebagai salah satu klub terkaya dan terpopuler di dunia, mereka mampu dimiliki dan dibiayai secara eksklusif oleh pendukung mereka sendiri,

para Socios yang tergabung dalam sebuah koperasi. Sejak awal, Barcelona telah menjadi simbol Katalunya, lengkap dengan budayanya, sebagaimana tercermin dalam motto mereka,

Mes Que un Club : Lebih dari sekedar klub. 


AWAL MULA





1898, seorang pria asal Swis datang ke Katalunya dalam rangka membantu bisnis pamannya. Negeri yang ia singgahi telah sangat lama memendam bara dendam terhadap Spanyol dalam rentang 

sejarah yang penuh dengan konfrontasi selama berabad-abad. Kawasan otonom yang terdiri dari Provinsi Barcelona, Girona, 

Lleida dan Tarragona itu tak pernah merasa menjadi bagian dari Spanyol, karena memiliki kultur yang jelas-jelas berlainan dengannya. 


Suatu ketika, dalam jalan-jalannya di negeri yang berbatasan langsung dengan Perancis itu, secara tak sengaja, ia yang bernama lengkap Hans-Mark Kamper berpapasan 

dengan sekelompok pemuda yang sedang asyik bermain bola di suatu kawasan bernama Sarria. Lantas, sebagai mantan punggawa Zurich dan Basel, naluri persepakbolaannya mengemuka seketika. 


Setahun kemudian pada 22 Oktober 1899, pria yang lebih dikenal sebagai Joan Gamper itu berbulat hati ingin membentuk klub sepak bola. 

Setelah sepuluh orang yang terdiri dari  Otto Kunzle (Swiss), Walter Wild, John and William Brothers (Inggris), Cares Pujol, Eric Ducal, Luis d’Osso, Pere Cabot, 


Klub baru itu memulai perjalanannya dengan cukup sukses; setelah kalah dari Bizcaya di final Copa del Rey perdana pada 1902, 

Barcelona bangkit dengan memenangkan delapan kali kompetisi, antara saat itu hingga 1928. Tahun berikutnya, mereka merebut gelar La Liga perdana,

sebelum kemudian memasuki masa kemunduran akibat konflik politik yang sedang berlangsung di negara tersebut, yang eskalasinya makin membesar hingga mengakibatkan pecahnya Perang

 

Masa Gamper di Barcelona berakhir dengan tiba-tiba, setelah ia dideportasi dari Spanyol karena alasan politik. Beberapa tahun kemudian, ia bunuh diri.

Kondisi keuangan yang hancur-hancuran diduga menjadi pemicu dirinya depresi hingga lebih memilih mati. 


Josep Sunyol lalu luncul selaku pengganti : direktur baru  bagi FC Barcelona. Namun tak kunjung lama, statusnya sebagai politisi sayap kiri penentang Franco,

membuat langkahnya terhenti. Ia dieksekusi mati pada 1936. Hal ini, beserta sederet tekanan yang diberikan Franco atas ambisi nasionalnya kepada Barca beserta orang-orang Katalunya, 

konon menjadi musabab bagi lahirnya motto legendaris itu, yang kemudian hari pada 1967, didengungkan secara lantang oleh salah satu mantan Presiden Klub mereka, Narcis Serra,

yang mengatakan bahwa : Barca sudah bukan sekedar klub sepakbola. Melainkan simbol Katalunya dengan budaya serta cita-cita kemerdekaannya. 


RIVALITAS DENGAN TIM IBUKOTA





Insiden teriakan dalam pertandingan melawan CE Jupiter pada 1925, yang dimaknai sebagai olok-olok atas Royal March / Marca Real, lagu kebangsaan Spanyol kala itu,

menjadi muasal sekaligus penguat atas sentimen anti-Barcelona. Dan lebih jauh lagi, sentimen terhadap Katalunya sebagai tempat asal mereka,

yang hingga kini tak merasa menjadi bagian dari Espaniola.  


Meski rezim beralih ke tangan Franco, yang kabar burungnya diam-diam menyukai Barcelona, ambisi politik untuk menggemgam Spanyol secara militeristik 

membuat ia mesti bersikap pragmatis dengan tak memberi ampun kepada klub yang dicap sebagai representasi dari separatisme itu.


Pada 1943, laga semifinal Copa del Generalisimo yang mempertemukan mereka dengan Real Madrid, klub kesayangan Sang Mantan Raja sekaligus klub Ibukota 

yang kini dicengkeram Franco dengan begitu eratnya, menjadi muasal bagi rivalitas sengit di antara keduanya. Sempat menang 3-0 di kandang,

El Barca dipaksa menyerah 11-1 pada leg kedua, pasca tantara Franco meneror mereka sebelum dimulainya laga.


Tak cukup hanya di sana, El Clasico itu berlanjut hingga ke luar lapangan, tiap kali keduanya bersaing sengit memperebutkan tanda tangan. Pada 1951,

pria Hongaria bernama Ladislao Kubala begitu mempesona bagi Madrid dan Barca. Kali ini, pemain yang kemudian hari meleganda itu, menjatuhkan hati pada Barcelona. 

Tak mau kalah, pada 1953, secara mengejutkan Madrid membajak tanda tangan pemain Argentina yang sempat menginjakkan kakinya di Katalunya : Alfredo Di Stefano. 

Dialah yang pada masa setelahnya, menjadi legenda karena menyumbang raihan Piala Eropa, yang kini lebih dikenal dengan sebutan Champions League, tanpa jeda,

selama 5 tahun beruntun bagi tim ibukota. 


Sambil tetap bergilir domonasi dalam beragam kejuaraan, perebutan pemain di antara keduanya terus berlangsung dari zaman ke zaman. Di antara nama-nama itu, 

Johan Cruyff adalah rekrutan paling ternama, selain karena nilai transfernya yang bombastis, kepindahannya ke Barca nampaknya juga menjadi perkara yang membekas di hati Don Santiago 

Bernabeu, The Big Boss Real Madrid, yang merasa dipecundangi oleh tingkahnya itu.  


Walau kehidupan di bawah Franco terasa cukup sulit dari sudut pandang politik, dua dekade pasca kematian Sunyol bisa dikatakan cukup berhasil bagi klub. 

Dalam kurun 1942 hingga 1957, Barcelona meraih lima gelar La Liga dan lima trofi Copa del Rey. Tak lama setelah kepindahan mereka ke Camp Nou yang baru dibangun,

pejabat klub membuka lembaran baru dengan menunjuk Helenio Herrera sebagai manajer. Di bawah Herrera – dan peraih Ballon d'Or, Luis SuΓ‘rez (bukan pesepakbola Uruguay yang suka gigit

itu) sebagai pemimpin di lapangan – Barcelona meraih dua La Liga berturut-turut serta satu Copa del Rey dalam tiga tahun kemudian.


Meskipun Barcelona mencatatkan sejarah sebagai tim pertama yang mengalahkan Real Madrid di Piala Eropa, dekade 60-an secara keseluruhan merupakan waktu yang mengecewakan 

bagi para fansnya. Dengan Di Stefano yang sedang berjaya, Real Madrid menjadi rival yang terlampau kuat hingga Barca mesti puas dengan hanya dua trofi Copa del Rey selama satu dekade. Lebih parahnya lagi, hal ini berlangsung terus menerus hingga tahun-tahun mendatang.


Pada 1973,  sebagaimana sempat disinggung, bintang asal Belanda bernama Johan Cruyff bergabung dengan klub dan menjadi sebab terkuat bagi raihan gelar La Liga pada1974, 

gelar La Liga pertama dalam sepuluh tahun terakhir. Setelah itu, perlu penantian yang cukup panjang bagi raihan gelar liga berikutnya, hingga Terry Venables menjabat manajer.

Meski kerap memperoleh hasil yang kurang berkenan di hati para fans, namun era ini bukanlah masa yang total suram bagi Barca.

Walau gelar Liga begitu sukar diperoleh, setidaknya, mereka meraih empat gelar Copa del Rey dan dua Piala Winners.


JOHAN CRUYFF SI BAPAK LA MASIA




Pada 1979, Cruyff yang telah cukup uzur itu datang dengan ide mendirikan akademi sepak bola yang kurang lebih akan mirip dengan Akademi Pemuda Ajax di Belanda. 

Proposal itu diterima, sebuah bangunan pedesaan tua bernama La Masia kemudian diubah menjadi markasnya. Tahun-tahun berikutnya pun menjadi sejarah,

La Masia menjadi terkenal ke seantero dunia karena berhasil menjadi rahim yang membuai para bintang muda, mulai dari Guardiola, Enrique, FΓ bregas, Iniesta, PiquΓ©, Busquets,

serta tentunya La Pulga, Lionel Messi.


1988 adalah tahun yang dikenang sebagai tahun kembalinya Johan Cruyff, Sang Legenda yang kini menjadi manajer Barca. Dalam sekejap, Cruyff membentuk tim impiannya.

Ia gabungkan pemain lokal seperti Pep Guardiola dan Txiki Begiristain dengan bintang kelas dunia seperti Michael Laudrup dan RomΓ‘rio Faria. 

Tak hanya itu, ia tanamkan pula filosofi baru bagi sepak bola, yang kini dikenal sebagai Tiki-Taka. Di bawah Cruyff, Barcelona merebut empat gelar La Liga, 

dua trofi Copa del Rey, satu Piala Winners serta satu trofi Piala Eropa pertama mereka.


Selain semua pencapaiannya selama di Barcelona, Cruyff juga menjadi pintu pembuka bagi apa yang kemudian dikenal sebagai β€˜Koneksi Belanda’.

Selama kurun 90-an hingga awal 2000, Ronald Koeman, Frank De Boer, Edgard Davids, Patrick Kluivert, hingga Giovanni van Bronckhorst,

adalah nama-nama Belanda yang silih berganti menghias starting eleven Barca.  Tak hanya sampai situ, bahkan pasca kepergian Cruyff pada 1996,

Louis van Gaal mengambil alih posisi manajer dan melanjutkan serangkaian hasil positif dengan membawa Barca meraih dua gelar La Liga, dua Copa del Rey dan satu Piala Winners.

Semuanya terjadi sebelum pergantian abad.


LAPORTA 1.0 





Kepergian LuΓ­s Figo ke rival abadi mereka, Real Madrid, yang sedang gencar membangun proyek The Los Galacticos pada tahun 2000, terbukti menjadi pukulan berat bagi BarΓ§a dan ambisi

mereka. Terjadi banyak perubahan dalam personel klub, namun keadaan tetap tak membaik, hingga seorang Belanda lain datang sebagai pelatih pada tahun 2005. Ialah Frank Rijkaard,

mantan bintang Milan dan Ajax Amsterdam. 


Seperti halnya Cruyff dan Van Gaal, Rijkaard membentuk tim bertabur bintang dengan meracik kombinasi lokal dan internasional.

Ia ramu suatu perpaduan istimewa antara Giuly, Deco, Eto’o dan Ronaldinho dengan produk La Masia yang Catalan punya seperti Puyol, Xavi dan Iniesta. Di bawah tangannya,  

Barca asuhan Rijkaard meraih dua La Liga dan satu Liga Champions.


Pada 2008, Guardiola mengambil alih posisi manajer, setelah sebelumnya melatih Barcelona B. Sebagai Made In La Masia, Guardiola  paham betul pentingnya akademi dan kemungkinan

apa yang dimilikinya. Metode pelatihannya berfokus pada Tiki-Taka yang kini terkenal di seantero dunia, yakni gaya permainan yang menggabungkan kegemaran Cruyff

dalam umpan cepat disertai gerakan konstan guna mempertahankan penguasaan bola dengan segala cara. Selain itu, taktik ini lebih menekankan penandaan zona daripada sistem tradisional 

berbasis formasi. Tak lama kemudian, resep itu berbuah hasil. Barcelona meraup begitu banyak keuntungan darinya. Menghegemoni sepak bola dunia. 


Selama empat tahun memimpin, Guardiola mengubah Barcelona menjadi klub paling dominan. Taburan bintang La Masia dengan Lionel Messi selaku punggawa utama,

membawa Barca menerjang semua rival yang menghalangi jalannya menuju juara.  Benar saja, tiga gelar La Liga, dua gelar Copa del Rey dan dua gelar Liga Champions pada 2008 dan 2012

menjadi hasilnya. Bahkan setelah kepergian Guardiola, Barca tetap melaju dengan rumus sukses yang sama, meski tak secermerlang sebelumnya.  Di tahun-tahun itu, mereka mengklaim 

tambahan dua La Liga, satu Copa del Rey dan Liga Champions pada 2015.


DANA VS NILAI-NILAI KATALUNYA





Selama bertahun-tahun lamanya, seragam Barca telah kosong dengan sengaja dari logo sponsor manapun kecuali UNICEF, dalam suatu kesepakatan yang istimewa. Namun pada 2010, 

deal seharga €30 juta dengan Qatar Foundation, nampaknya merupakan tawaran yang tak dapat ditolak oleh Sandro Rossel yang baru terpilih sebagai Presiden Klub 

menggantikan Joan Laporta yang telah melalui masa gemilang sejak kedatangannya pada 2003. Dengan beragam alasan, keputusan kontroversial ini diambil. 

Selain fakta bahwa T-shirt mereka menjadi tak lagi "bersih", kesepakatan dilakukan dengan perusahaan yang berasal dari negeri yang dipimpin rezim diktator. 

Hal ini kemudian dipandang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut Barca selaku representasi Catalan dengan segenap kebudayaanya. 

Meski para Socio mengatakan ya,tak seluruh fans menerima itu dengan hati yang gembira


MESSI YANG PERGI, LAPORTA YANG KEMBALI





Pasca Raihan Liga Champions pada 2015, era sesudahnya bisa dikatakan biasa-biasa saja. Kehadiran Presiden baru bernama Joseph Maria Bartomeu, meski sempat digadang mampu membawa Barca melanjutkan tren kegemilangan,

ternyata tak mampu membawa kemajuan. Alih-alih mendatangkan perbaikan, Bartomeu justru membawa Barca pada era yang tak memuaskan. 


Selain Entrenador yang mudah datang dan pergi, era Bartomeu juga dikenang sebagai era pemborosan yang kemudian membawa Barca terjerat timbunan utang. 

Belanja pemain yang dilakukan tanpa perhitungan matang, membuat Barca terperangkap over-value atas datangnya pemain baru selama bursa transfer di tiap musim


Tak perlu lama bagi para Socio untuk mengambil tindakan bagi Bartomeu. Pemilihan Presiden baru pun digelar. Joan Laporta kembali, meraih kursi yang sempat ia tinggalkan 

pada satu dekade silam. 


Di tahun pertamanya, upaya perbaikan ia lakukan. Format lama berupa Koneksi Belanda kembali ia aktifkan. Ronald Koeman ditunjuk guna menjabat kursi pelatih. 

Namun sayang, belum genap setahun berselang, pandemi Korona datang menyerang. Klub yang retak pasca era Bartomeu itu menghadapi ujian terberatnya dari sisi keuangan. 

Ketentuan mengenai gaji pemain yang diatur sedemikian rupa oleh La Liga, tak bergayung sambut dengan aspirasi 

pemain untuk mendapat gaji yang sepadan dengan kiprahnya yang merajai belasan kejuaraan. 


Alhasil, yang tak terbayangkan pun terjadi. Lionel Messi, sang ikon klub Catalan itu pergi ke Paris Saint Germain (PSG) tanpa perpanjangan kontrak dari klub yang telah membesarkan 

namanya. Bersamaan dengan hengkangnya Sergio Ramos yang merupakan mantan ikon klub ibukota, kepergian Messi menjadi penanda atas dimulainya era baru bagi Barcelona. 

Sekaligus pula, era baru bagi sepak bola dunia.


Kamis, 19 Juni 2025

Altay Bayindir Siap Kapan Pun Untuk Manchester United

  



Altay Bayındır, kiper Manchester United asal Turki, menunjukkan performa gemilang dalam kemenangan atas Arsenal di Babak Ketiga Piala FA 2024/2025. Dalam pertandingan yang berlangsung di Emirates Stadium pada 12 Januari 2025, Bayındır melakukan enam penyelamatan penting, termasuk menggagalkan penalti Martin Ødegaard saat skor imbang 1-1.

Pertandingan berlanjut hingga adu penalti, di mana BayΔ±ndΔ±r kembali menjadi pahlawan dengan menggagalkan tendangan Kai Havertz, memastikan kemenangan Manchester United dengan skor 5-3. Atas penampilannya, ia dinobatkan sebagai Man of the Match.

Setelah pertandingan, BayΔ±ndΔ±r menyatakan, "Saya hanya mencoba membantu tim. Saya berlatih keras setiap hari dan selalu sabar. Tidak penting apakah Anda bermain atau tidak, di Manchester United, Anda harus siap setiap saat."

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, memuji semangat dan kesiapan BayΔ±ndΔ±r, menekankan pentingnya memiliki pemain yang selalu siap memberikan kontribusi positif bagi tim.

Dengan penampilan impresif ini, BayΔ±ndΔ±r membuktikan bahwa meskipun jarang tampil, ia tetap siap memberikan yang terbaik kapan pun tim membutuhkannya. Kesiapannya menjadi aset berharga bagi Manchester United dalam menghadapi tantangan di kompetisi mendatang.

Manchester United Football Club, sering disingkat Man United atau MUFC, adalah salah satu klub sepak bola paling terkenal dan sukses di dunia. Klub ini berbasis di Old Trafford, Greater Manchester, Inggris, dan memiliki sejarah yang panjang serta prestasi yang mengesankan di level domestik maupun internasional.

Fakta Singkat:

  • Didirikan: 1878 (sebagai Newton Heath LYR FC), berganti nama menjadi Manchester United pada tahun 1902
  • Stadion: Old Trafford (kapasitas sekitar 74.000 penonton)
  • Julukan: The Red Devils
  • Warna: Merah (kandang), putih (tandang)
  • Manajer Saat Ini: [Cek informasi terkini]
  • Kapten: Bruno Fernandes (per Januari 2025)

Prestasi Utama:

  • Liga Inggris: 20 gelar (rekor terbanyak)
  • Piala FA: 12 gelar
  • Piala Liga: 6 gelar
  • Liga Champions UEFA: 3 gelar (1968, 1999, 2008)
  • Liga Europa UEFA: 1 gelar (2017)
  • Piala Dunia Antarklub FIFA: 1 gelar (2008)

Momen Ikonik:

  1. Era Sir Alex Ferguson: Masa keemasan klub berlangsung selama kepelatihan Sir Alex Ferguson (1986–2013), yang memenangkan 13 gelar Liga Inggris dan treble (Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA) pada 1999.
  2. Tragedi Munich 1958: Salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah klub, ketika pesawat yang membawa tim mengalami kecelakaan di Munich, Jerman, menewaskan delapan pemain.

Rival Utama:

  • Liverpool: Rivalitas terbesar, dikenal sebagai North-West Derby.
  • Manchester City: Derby Manchester.
  • Leeds United: Rivalitas bersejarah dari era 1960-an dan 1970-an.

Pemain Legendaris:

  • Sir Bobby Charlton
  • George Best
  • Eric Cantona
  • Ryan Giggs
  • Paul Scholes
  • Wayne Rooney
  • Cristiano Ronaldo

Manchester United memiliki basis penggemar terbesar di dunia dan terus menjadi ikon sepak bola global. Ingin tahu informasi terkini tentang pertandingan atau transfer terbaru?


Berikut adalah prestasi utama Manchester United sepanjang sejarah klub:


1. Liga Inggris (English League Championship)

Manchester United memegang rekor sebagai klub dengan gelar liga terbanyak di Inggris:

  • 20 gelar juara
    • Era Divisi Satu: 7 kali (sebelum 1992)
    • Era Liga Premier: 13 kali (1992–2013)

Musim juara Liga Inggris terkenal:

  • 1998/1999 β€“ Bagian dari treble winner
  • 2007/2008 β€“ Back-to-back bersama gelar Liga Champions
  • 2012/2013 β€“ Gelar terakhir di bawah Sir Alex Ferguson

2. Piala FA

Manchester United telah memenangkan 12 gelar Piala FA, menjadikannya salah satu klub tersukses di ajang ini.
Beberapa musim juara:

  • 1908/09 β€“ Gelar Piala FA pertama
  • 1998/99 β€“ Bagian dari treble winner
  • 2015/16 β€“ Mengalahkan Crystal Palace di final

3. Piala Liga Inggris (EFL Cup / Carabao Cup)

  • 6 gelar juara
    Beberapa musim juara:
  • 1991/92 β€“ Gelar Piala Liga pertama
  • 2008/09 dan 2009/10 β€“ Juara back-to-back
  • 2022/23 β€“ Gelar terbaru di bawah Erik ten Hag

4. Liga Champions UEFA

Manchester United telah memenangkan 3 gelar Liga Champions:

  • 1967/68 β€“ Mengalahkan Benfica di final (era Sir Matt Busby)
  • 1998/99 β€“ Mengalahkan Bayern Munich di final dramatis (treble winner)
  • 2007/08 β€“ Mengalahkan Chelsea lewat adu penalti di Moskow

5. Liga Europa UEFA

  • 1 gelar juara (2016/17) – Mengalahkan Ajax di final, di bawah asuhan JosΓ© Mourinho.

6. Piala Super Eropa (UEFA Super Cup)

  • 1 gelar juara (1991) – Mengalahkan Red Star Belgrade.

7. Piala Dunia Antarklub FIFA

  • 1 gelar juara (2008) – Mengalahkan Liga de Quito di final.

8. Piala Interkontinental

  • 1 gelar juara (1999) – Mengalahkan Palmeiras.

9. Treble Winner (1998/99)

Prestasi terbesar dalam sejarah Manchester United adalah treble winner, yaitu memenangkan tiga gelar utama dalam satu musim:

  1. Liga Inggris
  2. Piala FA
  3. Liga Champions UEFA

Manchester United adalah klub Inggris pertama dan satu-satunya yang pernah meraih treble winner ini.


10. Double Winner

MU juga beberapa kali meraih double winner (Liga Inggris dan Piala FA) pada musim:

  • 1993/94
  • 1995/96
  • 1998/99

Ingin rincian lebih lanjut tentang salah satu prestasi ini? Atau ingin tahu tentang prestasi terkini mereka?

Torehan di Pramusim Jadi Modal Arsenal Hadapi Liga Inggris

   Pramusim adalah periode penting bagi klub-klub sepak bola untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapi kompetisi yang sebenarnya. Bagi Ars...