.jpeg)
3 tahun kemudian, 3 terdakwa mafia sepak bola ditangkap oleh petugas kepolisian. Mereka merupakan Johar Lin Eng, serta 2 orang bernama samaran P serta A. Kala itu, Lin Eng merupakan Pimpinan Universal PSSI Provinsi Jawa Tengah.
memberi tahu, bagi Satgas Pemberantasan Mafia Bola, Eng diprediksi ikut serta dalam aplikasi penetapan skor pertandingan sepakbola nasional Liga 3 2018. Dugaan itu bersumber pada statment mantan Pimpinan Aspov PSSI Banjarnegara Budhi Sarwono.
Tidak hanya itu, permasalahan mafia bola pula sempat mengenai mantan Plt Pimpinan Universal PSSI, Joko Driyono. Dia didiagnosa satu tahun 6 bulan dalam permasalahan peluluhlantahkan benda fakta dugaan pengaturan skor.
Permasalahan peluluhlantahkan benda fakta dugaan pengaturan skor yang mengaitkan Joko Driyono berawal kala ia jadi aktor intelektual di balik pengambilan beberapa dokumen serta peluluhlantahkan Kamera pengaman di Kantor PT Liga Indonesia yang segel Satgas Antimafia Bola pada Kamis 31 Januari 2019.
Permasalahan pengaturan skor sepakbola tidak cuma terjalin di Indonesia. Peristiwa itu pula sempat terjalin di bermacam negeri semacam Korea Selatan serta Italia, berikut merupakan daftarnya semacam dilansir dari web bleacher report.
Korea Selatan
Pesepakbola Korea Selatan bernama Choi- Sung Kuk sempat dinyatakan bersalah dalam permasalahan pengaturan skor di K- League Korea Selatan serta dilarang bermain seumur hidup oleh FIFA. Dia penjara 10 bulan sebab memanipulasi hasil pertandingan di 2 laga tahun 2010.
Italia
Permasalahan mafia bola sempat menyerang Liga Italia di tahun 2006, kala itu klub Juventus ikut serta dalam skandal pengaturan pertandingan. Atas perihal itu, Juventus diturunkan ke Serie B serta kehabisan gelar liga Seria A di tahun 2005 serta 2006.
Tidak hanya itu, mantan direktur Juventus Luciano Moggi dihukum 5 tahun penjara. Sebaliknya owner Fiorentina Andrea Della Valle serta Diego Della Valle menemukan hukuman penjara 15 bulan serta denda tiap- tiap 25. 000 euro.
Tidak cuma itu, Presiden Lazio Claudio Lotito pula dihukum 15 bulan serta denda 25. 000 euro, sebaliknya eksekutif AC Milan Leonardo Meani dihukum satu tahun.
Mantan Kiper Liverpool
Eks kiper Liverpool Bruce Grobbelaar sempat dituduh mengendalikan pertandingan pada tahun 1994. Pesan berita The Sun menuduh Grobbelaar mengambil 40. 000 euro buat kebobolan berhasil melawan Newcastle United.
Atas tuduhan itu, Grobbelaar juga berjuang keras mensterilkan namanya serta kesimpulannya dia ditemui tidak bersalah atas permasalahan itu.
Prancis
Di dunia sepakbola Prancis, klub Marseille pula sempat dinyatakan bersalah dalam permasalahan pengaturan skor di dini tahun 1990- an. Dalam rekam jejaknya, Marseille sempat memenangkan 4 gelar liga antara tahun 1989 serta 1992 di dasar kepemimpinan Bernard Tapie dan satu trofi Liga Champions UEFA.
Regu Marseille juga runtuh di tahun 1993 dikala dikenal jika Tapie ikut serta dalam permasalahan pengaturan pertandingan skor. Atas perihal itu, gelar liga yang diperoleh Marseille juga dicabut serta mereka dilarang bertanding di Liga Champions.
Bernard Tapie dihukum penjara 2 tahun, sebaliknya Marseille mengidap permasalahan keuangan serta diturunkan ke Ligue 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar